Waiting (Ficlet)

by deerlit

waiting

Waiting

~~~

Deerlit present (@Dreesya)

Oh Sehun, Park Lily(OC)

 

Menunggu.

Apa yang kalian pikirkan tentang ‘menunggu’?

Jika pertanyaan itu di tujukan untukku, aku dengan senang hati menjawab menunggu itu membosankan, membuang waktu dan tidak menyenangkan sama sekali.

Kalian bingung dengan semua itu? Aku pun begitu, aku tidak mengerti mengapa semua itu tiba-tiba keluar dari otakku dan berlomba-lomba untuk ku ucapkan satu persatu. Menjadi sesuatu yang serba biasa, itu lah aku.

Aku hanya seorang gadis biasa yang menjalankan kehidupan biasa layaknya para remaja lainnya. Di sekolahku aku tidak begitu menonjol, di antara teman-temanku lainnya hanya aku lah yang terlihat paling biasa. Aku tidak bodoh, setidaknya lumayan pintar cukup untuk mendeskripsikan itu semua. Tak banyak juga guru-guru yang mengetahui bahkan menghafal namaku.

Aku tidak termasuk dalam golongan orang-orang kaya ataupun orang-orang miskin, aku terlahir di keluarga berkecukupan, sederhana cukup untuk memperjelas semuanya. Aku masih bisa membeli barang-barang yang ku inginkan, cukup meminta uang kepada ayah yang merupakan pegawai negeri di perusahaan yang tidak terlalu besar. Ibuku mempunyai kedai kopi di depan rumah kami, tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar. Setiap sore aku selalu menghabiskan waktuku di kedai kopi tersebut bersama ibu.

Merasa bahagia, setidaknya itulah yang kurasakan saat ini. Aku suka kehidupanku yang dulu maupun yang sekarang karena pasalnya dari dulu hidupku memang begini-begini saja, tidak ada yang berubah. Ya, tidak ada yang berubah. Tapi setahun yang lalu kehidupanku mulai berubah karena seseorang.

Sekarang, saatnya masuk ke dalam sebuah cerita. Cerita percintaan seorang remaja yang berlika-liku dan membosankan, lebih membosankan dari menunggu.

Ini semua di mulai dari musim panas tahun lalu.

 

“Lily, kami pulang duluan yaa”

Aku tersenyum menatap ke arah teman-temanku yang berjalan rombongan keluar gerbang. Aku yang masih harus mengikuti pelajaran tambahan dari Ahn songsaenim karena nilai ulanganku kemarin belum tuntas harus kembali masuk ke dalam kelas. Agak iri memang karena tidak bisa pulang seperti mereka yang nilainya tuntas, tapi mau bagaimana lagi aku memang buruk dalam pelajaran sejarah.

“Hei!”

Aku menatap pria putih yang duduk tak jauh dariku, aku tak pernah melihatnya. Mungkin, dari kelas lain. Ahn songsaenim kan sering menggabungkan murid-murid dari kelas manapun untuk mengikuti pelajaran tambahannya.

“Ada apa?” Aku menolehkan kepalaku ke belakang tepat di hadapannya.

“Aku menyukaimu”

“Apa?!”

“Jadilah pacarku dan tunggulah aku”

Aku hanya menatapnya heran, tak lama kemudian Ahn songsaenim memasuki kelas dan kami memulai jam pelajaran tambahan.

Sejak kejadian itu aku tak pernah melihatnya lagi. Awalnya aku biasa saja tapi lama-lama aku terus mencari keberadaanya dan itu sia-sia karena aku tak menemukannya di sekolah. Entah mengapa aku menuruti perkataannya untuk menunggu. Kurasa menunggu lumayan menyenangkan jadi ku putuskan untuk menunggu.

Ya, aku menunggunya.

 

BRAK!

“Menunggu sama sekali tidak menyenangkan!”

DUK!DUK!DUK!

Aku menghentakan kepalaku ke dinding beberapa kali. Bodoh sekali aku berpikir untuk menunggunya. Dan lebih bodohnya aku terjebak di cerita cinta anak remaja dan mengatakan bahwa menunggu itu menyenangkan. Aku salah, yang namanya menunggu itu tetap saja membosankan tidak ada yang menyenangkan.

Ini sudah setahun sejak kejadian itu tapi dia belum memperlihatkan batang hidungnya sekalipun kepadaku.

Aku benci menung-

Drtt…drrt…drtt

Dengan langkah sempoyongan aku berjalan ke arah tempat tidur dan mengambil ponselku yang tergeletak di sana. Ada satu sms.

Aku membukanya dengan cepat dan membaca setiap kata-kata yang ada di layar ponselku.

 

Terima kasih sudah menunggu.
Sekarang giliran aku yang menunggumu untuk keluar dari rumahmu sekarang.
-OSH

 

Dengan langkah terburu-buru aku segera keluar dari rumah dan langsung terkejut sekaligus tersenyum bahagia melihat sosok putih dan tinggi tersebut di depan rumahku.

Menunggu akan terasa lebih menyenangkan jika kita menunggu orang yang benar-benar kita tunggu kedatangannya. Itu yang ku dapatkan sekarang dari Oh Sehun.

 

END

 

Lalalalalalala~ gaje yaaa? Tiba-tiba kepikiran aja buat cerita kek gini 😀 RCLnya di tunggu~